Penerbit : Bumi Aksara
Penulis : Mansur Samin
Tahun Terbit : Cet 4: 2007
Kertas & Halaman : 76 Halaman
Ukuran Buku : --
Kategori : Sejarah
ISBN : 979-010-060-4
Di penghujung abad ke-19, Raja Toi Dompu sangat berpengaruh di kalangan raja-raja di Lembah Palu. Beliau jadi penghalang bagi Belanda untuk meluaskan pengaruhnya di Sulawesi Tengah. Oleh Karena itu, Belanda berusaha menyingkirkan Raja Toi Dompu dengan cara apa pun.
Belanda menuduh Toi Dompu mencuri seekor kuda. Belanda memerintahkan agar Kuda itu cepat dikembalikan kepada pemiliknya. Toi Dompu harus ditangkap.
Toi Dompu tidak dapat menerima tuduhan Belanda itu. Beliau angkat senjata. Rakyat Sigi olo yang Gagah berani, beliau pimpin melawan Belanda berperang.Peperangan berkecamuk. Berbulan-bulan sudah peperangan, serdadu Belanda belum berhasil menundukan perlawanan rakyat sigi Dolo. Puluhan serdaduBelanda tewas di ujung tombak dan kelewang rakyat Sigi Dolo yang Gagah Berani.
Toi Dompu ternyata ahli siasat perang. Beliau mengosongkan desa, saat berleha-leha musuh disergap secara mendadak.
Senjata yang dipergunakan rakyat Sigi Dolo melawan serdadu Belanda berupa bedil berburu, batu-batu gunung, humbalang (semacam ketapel, sumpit, panah, kelewang, badik, dan senjata-senjata tajam lainnya.
Tiga kali serdadu Belanda menyerang Sigi Dolo, tapi selalu mengalami kekalahan. Para komandan serdadu terbunuh dengan tembakan sumpit beracun. Belanda ternyata tidak mampu menaklukan rakyat Sigi Dolo. Apa akal? Belanda menemukan akal licik, yakni dengan menipu. Toi Dompu berhasil ditangkap di dusun Watunonju. Beliau dibuang ke Pulau Jawa. Beliau meninggal di pembuangan, beberapa tahun kemudian.
Daftar Isi
1. Tamu
2. Kebiasaan
3. Gempar
4. Serbuan Kilat
5. Menang
6. Tertawan
7. Hormat Seorang Serdadu
8. Mengamuk
9. Pembebasan
10. Teladan
dll.
