Puisi Racun | Warning


RACUN
Kalimatmu telah berlalu
Tujuh tahun lalu
Kau merayu
Menggandeng
Membagi mimpi
Negeri demokrasi yang santun
Kaya berjuta lapangan kerja
Go public yang tetap Indonesia
Kau pertajam kalimatmu
Dua tahun lalu
Sambil kau bercinta di ranjang bangsa
Tanpa malu
Mencium
Memeluk
Hingga makan kotoran itik
Atas nama tenggang rasa

Dan kami tonton
Di layar kampanye siang malam
Bahwa kau
Pandai berpidato
Penuh senyum
Ramah
Dengan rambut rapi dan jas berjuta rupiah
Dan kami tonton di TV hitam putih
Siaran TVRI berantena bambu
Gambar heroik bertabur semut
Daya aki karena PLN tak masuk-masuk
Lagi
Kau ulang kalimat-kalimat itu
Dengan diksi sedikit berbeda
Lebih sastra
Berbumbu puisi higga pantun
Dan kami
Menelannya mentah-mentah
Meski tahu
Sangat tahu
Gumpalan kalimat di piring demokrasi itu
Adalah racun!

Makassar, 15 Desember
Anggota DP FLP Sulsel

Obat Anti Racun
Previous
Next Post »

Auto Like Facebook