Muhaimin: 7000 Lowongan Kerja Formal di Arab Saudi

Muhaimin: 7000 Lowongan Kerja Formal di Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian  Tenaga Kerja dan Transmigrasi  membuka peluang lowongan kerja baru bagi TKI formal untuk bekerja di Arab Saudi. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi dan solusi dalam penerapan moratorium penempatan  TKI sektor domestic worker ke Arab Saudi.
Sedikitnya tersedia sekitar 7.000 lowongan pekerjaan bagi TKI formal yang telah tersedia di berbagai sektor pekerjaan di Arab Saudi. Lowongan pekerjaan sebagai TKI formal  yang tersedia antara lain sebagai sopir, sales dan pramuniaga, kasir, pekerja pabrik,pekerja  pertanian dan perkebunan, cleaning service, perawat, dll
“ Pemerintah  menerapkan strategi untuk mendorong penempatan TKI sektor formal dan menggeser pekerjaan pada sektor domestik seperti pembantu rumah tangga. Pelan-pelan akan kita kurangi hingga titik zero pada sektor-sektor domestic, kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (31/10/2011).
Dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi, Menakertrans Muhaimin Iskandar mengadakan pertemuan dengan Abdul Razzaq D. Bindawood,  pemilik perusahaan  BinDawood Group yang bergerak di bidang yang bergerak di bidang jaringan supermarket, hotel, pabrik¸ property dll di Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (30/10/2011) sore waktu. Malam harinya  Menakertrans pun bertemu dengan pengusaha-pengusaha besar di Arab Saudi untuk melakukan lobi agar TKI formal bisa bekerja di perusahaan-perusahaan di Arab Saudi.
Muhaimin mengatakan peluang kerja sebagai TKI formal di Arab Suadi sangat besar. Peluang ini harus segera dimanfaat oleh para TKI yang hendak bekerja di Arab Saudi dengan mempersiapkan kompetensi kerja , keterampilan, bahasa dan pendekatan budaya.
“Lowongan kerja TKI Formal di Arab Saudi ternyata sangat besar. Sebagai contoh,  upermarket Bin Dawood ini sangat membutuhkan sekitar 3000  tenaga kerja sebagai sopir, kasir, pramuniaga dan pekerja gudang,” kata Muhaimin.
Muhaimin mengatakan peluang ini harus segera ditindaklanjuti dan informasinya harus segera disebarluaskan kepada masyarakat dan calon TKI agar mereka benar-benar mempersiapkan diri dan melengkapi dokumen kerja yang dibutuhkan
“Dalam penempatan TKI formal ada prosedur-prosedur yang harus disepakati bersama antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi serta perusahaan swasta. Hal ini harus dilakukan agar tidak mempersulit rekrutmen tanpa mengganggu aspek perlindungan TKI, “kata Muhaimin
Untuk pembenahan ke depan, Kemenakertrans akan melibatkan pemerintah daerah dalam perekrutan TKI. Sebelum Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia merekrut, dinas-dinas di pemerintah daerah akan bersikap pro aktif, agar tidak ada lagi perekrutan secara langsung di kampung-kampung masalah yang rentan dengan masalah .
“Kemenakertrans  akan benahi dampak kelola penempatan dan perlindungan TKI ke Arab Saudi dan Negara penempatan lainnya. Kita pun akan meningkatkan dan memperketat aspek pengawasannya. Kita akan tindak tegas PPTKIS yang menggunakan cara rekrut massal yang cenderung tidak siap pakai, kata Muhaimin.

Previous
Next Post »

Auto Like Facebook